Hacker di Asia cukup aktif belakangan ini, seperti yang dilaporkan oleh The Sydney Morning Herald kemarin bahwa sebuah kelompok hacker Indonesia yang menamai dirinya “Anonymous Indonesia” telah membajak sekitar 170 situs Australia. Mereka menuntut pemerintah Australia untuk berhenti memata-matai Indonesia. Aktivias mata-mata itu sendiri mencuat setelah dibeberkan oleh seorang whistleblower.
Satu dari banyak situs yang dibajak bertuliskan “Stop spying on
Indonesia” (“Berhenti memata-matai Indonesia”) sementara yang lain
bertuliskan “Tell on your government, stop illegal spying to Indonesian”
(“Katakan pada pemerintahmu untuk berhenti memata-matai Indonesia
secara illegal”). Para hacker tersebut juga meninggalkan informasi
seperti siapa dalang di balik serangan itu dan bagaimana cara
menghubungi mereka.
Tampaknya situs Australia yang dibajak dipilih secara acak. Kami
telah mencoba menghubungi para hackernya dan akan memberikan update jika
ada informasi baru dari mereka.
Ini adalah aktivitas hacking terbesar ketiga yang sedang
terjadi di Asia Pasifik beberapa hari ini. Pemerintah Singapura dan
Filipina sedang kewalahan dengan Anonymous di negara masing-masing yang
menyerang situs pemerintahannya sendiri.
The Messiah, seorang hacker yang mengklaim bagian dari Anonymous collective, mengancam akan mengobarkan perang digital dengan pemerintah Singapura jika internet licensing framework yang dapat membatasi kebebasan berbicara diterapkan. Sementara itu, Anonymous juga menghukum pemerintah Filipina karena tidak meyediakan pelayanan terbaik bagi rakyatnya.
Kedua hacker tersebut, yang tergabung dalam sub-kelompok Anonymous
yang berbeda, mengajak rakyat di kedua negara tersebut untuk ikut serta
dalam protes bernama Million Mask March
(Barisan Sejuta Topeng) besok, bertepatan dengan Guy Fawkes Day. Hari
tersebut identik dengan hacker yang memperingati protes
anti–pemerintahnya dengan banyak aktivitas hacking. Tahun lalu, hacker di seluruh dunia membajak banyak situs finansial, pemerintahan, dan hiburan, termasuk PayPal, NBC, dan Symantec.
Jika episode di Australia ini hanya sebuah pemanasan, saya penasaran
apa yang akan dilakukan mereka untuk “memperingati” Guy Fawkes Day
besok.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar